Belajar Menulis Bersama Guru Penggerak Era 4.0


Belajar Menulis Bersama Guru Penggerak Era 4.0
Part 2.  Meluruskan Niat Menerbitkan Buku

Sadar atau tidak sesungguhnya aktivitas keseharian kita, sebagai besar guru adalah menulis. Mengapa tidak?, karena menulis menjadi bagian dari kerja kita seperti menulis materi yang akan kita sampaikan di depan kelas. Tetapi tulisan itu hanya sampai pada tulisan biasa yang menumpuk di atas meja kita setiap hari, sampai bulan dan tahun terus berganti.
Menyaksikan rekan kita yang menulis buku, terlintas dalam benak pikiran bahwa kita tidak mampu menulis. Kita tidak menyadari di meja kerja bertumpuk materi yang telah kita buat bahkan sudah disampaikan di ruang kelas.
Sikap pesimis ketidak mampuan melahirkan buku dan berkarya mengukung di atas kata tidak sempat tidak ada waktu. Terjebak oleh rasa takut tulisan tidak sebaik dan sebagus karya orang lain.
Pernah mencoba menulis dengan menebak dan menerka buku apa yang akan saya buat. Bimbang dan ragu sekan-akan baru pertama kali menulis. Bertumpuk bahan mengajar di atas meja kerja kita terbaikan begitu saja. Akhirnya menulis menjadi momok yang menakutkan.
Belajar menulis bersama Omjay (Wijaya Kusumah), Sabtu, 11  April  2020. Pukul 19.00-21.00 Wib.  Akan membuka cakrawala berpikir kita cara menulis. Dibimbing langsung oleh Omjay, seorang guru yang rajin menulis dan tulisannya selalu  Ia abadikan di blog pribadinya. Karena alasan itu Ia di beri julukan guru tervaforit  ngeblog” versi Kompasiana.
Kemampuanya menulis diblog tak diragukan lagi. Ia telah membuktikan bahwa apa yang akan terjadi ketika selalu menulis. Kini Ia menjadi blogger dan banyak karyanya buming di dunia maya dan dunia nyata ini. Keliling Indonesia menjadi mentor pelatihan dan sebagainya. Berkat hasil menulis.
Ia dipercaya membuat kelompok menulis bagi guru Indonesia. Menggerakkan guru-guru Indonesia menjalani era 4.0. Melalui PB PGRI melakukan inovasi yang super sekali yaitu mengadakan pelatihan menulis dengan tema belajar menulis via WAG gratis. Membimbing guru-guru menulis hingga mampu menulis buku dengan berbagai macam genre. Sesuai dengan penguasaan dan keahlian masing-masing. Belajar menulis dengan penuh merdeka.
Malam itu belajar menulis pertemuan ke dua di mulai.  Baiknya kita kenal lebih dekat siapa Omjay ini. Mengapa ia di percaya oleh PB PGRI mengelola kelas belajar menulis untuk guru-guru Indonesia?. Apa keistimewaan guru satu ini. Mari kita kenal lebih dekat dengan biodata singkatnya berikut :
Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd. akrab dipanggil Omjay. Tempat lahir Jakarta, 28 Oktober  1970. Pendidikan S1-Elektro IKIP Jakarta 1994, S2-Teknologi Pendidikan UNJ 2009 dan  Teknologi Pendidikan 2014.  Prestasi Juara I LKT IMTAK (2005),   
    Finalis PLB (2006),    Finalis IT (2007). Finalis LKGDP(2008), Pemenang I Buku Pusbuk (2009), Juara I Blog Pusat Bahasa (2009), Pemakalah Simposium (2010/2011), JUARA II Guraru Acer Award (2011), Guru Paling Ngeblog Kompasiana (2012), Terpavorit III BSM Edu Award 2012. Juara II Lomba Pidato Nasional OJK (2013), Perjaan  GURU TIK SMP Labschool Jakarta. & Dosen STMIK Muh. Jakarta sampai sekarang.
Memasa kuliah di IKIP Jakarta aktif di beberapa organisasi kampus, yaitu Ketua Umum HMJ Teknik Elektro FPTK UNJ, Ketua HMI Komisariat FPTK IKIP JKT, Ketua Musholla ”Al Biruni” FPTK IKIP JKT, Sekretaris Senat Mahasiswa FPTK IKIP JKT, dan Kepala LP2TK IKIP JKT Bid. Software (1994-1996). Pada saat ini menjadi Sekre­taris Alumni Elektro FT-UNJ (2009-2012). Sekretaris FORWACA Pascasarjana UNJ (2009-2010), Lurah Pemenang Sayembara Buku Pengayaan 2009, Koordinator Humas IPTPI Pusat, dan Pembina Redaksi majalah ”Gema” SMP Labschool Jakarta 1998 s.d sekarang.
Motto hidupkejujuran kunci keberhasilan dan kesuksesan”.
E-mail wijayalabs@gmail.com, wijayalabs@yahoo.com, Web-blog : http://www.wijayalabs.com, Blog favoritnya http://wijayalabs.wordpress.com, http://wijayalabs.blogspot.com. http
Agar kita lebih akrab dengan Wijaya Kusumah. Kita panggil Ia sesuai dengan nama gaulnya Omjay”. Pertemuan kedua ini Omjay menyampaikan materi “Meluruskan Niat Menerbitkan Buku”. Hal ini sangat (uregn) penting di sampaikan agar peserta penulis bahkan pembaca sekalian betul-betul fokus menulis dan konsisten. Sehingga melahirkan buku. Menulis bukan hal yang perlu ditakuti, atau sesuatu yang rumit dilakukan. Asalkan kita memiliki niat yang tulus untuk menulis. Maka kata takut dan rumit tidak ada dalam rumus menulis.
Omjay mengatakan bahwa kita harus meluruskan nat mulai dari sekarang dalam menulis agar agar buku kita bisa diterbitkan kegiatan menulis kita mulai dengan membaca bismilah. Agar yang kita cita-citakan berhasil dalam menerbitkan buku. Omjay mengajak kita agar berdoa kepada Allah SWT. Supaya niat kita karena Allah tentunya akan berbuah hidayah dan ridho-Nya.
Pada kesempatan yang sama Omjay mengatakan selain itu dalam kegiatan ini kita tidak semata-mata hanya mengejar sertifikat diklat belajar menulis semata. Tetapi yang benar dalah kita mengejar ilmunya.
Jika niat kita sudah lurus dan tulus maka kewajiban yang harus di jalani peserta gelombang 9 ini adalah menyelesaikan dua buku pertama buku hasil resume da kedua buku bebas yang diinginkan peserta (fiksi dan non fiksi).
Omjay mengharapkan agar seluruh peserta dapat saling bantu berkolaborasi dalam kegiatan ini, sebuah karkater dalam kelompok belajar untuk saling bantu bagi  peserta yang kesulitan menulis dan mengikuti pembelajaran online ini.
Selain itu jika ingin menjadi penulis sebaikanya kita banyak membaca. Karena kurang membaca tulisan kita kurang berkualitas. Selain itu agar peserta sering dan saling kunjungi ke blog peserta lainnya agar dapat menemukan gaya-gaya menulis kita sendiri, sebab setiap orang mempunyai gaya menulis yang berbeda-beda.
Salah satu kunci menulis menurut Omjay, kita harus berusaha tidak copy paste tulisan orang lain agar semua yang kita tulis menghasilkan informasi baru bagi pembaca. Misalkan saat kita menulis buku materi pelajaran, kita membaca berbagai macam buku  pelajaran yang terkait dengan materi yang akan kita tulis kemudin kita meramunya menjadi tulisan yang lebih bermutu dan mencerahkan pembaca.
Menulis tidak hanya di buku saja, tetapi kita bisa menulis diblog agar kita dapat berbagi ilmu dan pengalaman kepada orang banyak.
Demikianlah hasil pertemuan ke 2 dalam belajar menulis gelombang 9 bersama Omjay, sangat menginspirasi, semoga seluruh peserta termasuk peresume dapat terus istiqamah sampai akhir dengan indah, bersama Omjay, wali ketua kelas belajar menulis kita. Semangat, semangat, semoga Allah meridhoi kita. Berkilaulah cahaya diantara lautan sinar yang terang. Aamiin.
  
Omjay mengharapkan agar seluruh peserta dapat saling bantu berkolaborasi dalam kegiatan ini, sebuah karkater dalam kelompok belajar untuk saling bantu bagi  peserta yang kesulitan menulis dan mengikuti pembelajaran online ini.
Selain itu jika ingin menjadi penulis sebaikanya kita banyak membaca. Karena kurang membaca tulisan kita kurang berkualitas. Selain itu agar peserta sering dan saling kunjungi ke blog peserta lainnya agar dapat menemukan gaya-gaya menulis kita sendiri, sebab setiap orang mempunyai gaya menulis yang berbeda-beda.
Salah satu kunci menulis menurut Omjay, kita harus berusaha tidak copy paste tulisan orang lain agar semua yang kita tulis menghasilkan informasi baru bagi pembaca. Misalkan saat kita menulis buku materi pelajaran, kita membaca berbagai macam buku  pelajaran yang terkait dengan materi yang akan kita tulis kemudin kita meramunya menjadi tulisan yang lebih bermutu dan mencerahkan pembaca.
Menulis tidak hanya di buku saja, tetapi kita bisa menulis diblog agar kita dapat berbagi ilmu dan pengalaman kepada orang banyak.
Demikianlah hasil pertemuan ke 2 dalam belajar menulis gelombang 9 bersama Omjay, sangat menginspirasi, semoga seluruh peserta termasuk peresume dapat terus istiqamah sampai akhir dengan indah, bersama Omjay, wali ketua kelas belajar menulis kita. Semangat, semangat, semoga Allah meridhoi kita. Berkilaulah cahaya diantara lautan sinar yang terang. Aamiin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Menulis Bersama Pimred Majalah Suara Guru PB PGRI

Belajar Menulis Bersama Founder Tangga Edu