Ukim Komarudin Belajar dari Pengalaman
“Ukim Komarudin Belajar dari Pengalaman”
Oleh Andy Muhtadin
Ukim Komarudin
Sosok Penulis yang
luar biasa.
Seorang penulis,
lahir dari nol seorang
praktisi pendidikan
dan penulis buku
pelajaran,
buku harian yang
dibukukkan, buku
perguruan tinggi,
buku diskusi yang
di bukukan dan
seterusnya
Karya luar biasa, Menerbitkan Tulisan di Penerbit Mayor oleh Ukim
Komarudin.
Penulis pun merasa penasaran
dengan sosok Pak Ukim Komarudin. Bagaimana ia dapat menerbitkan tulisan yang begitu
banyak di terima di penerbit mayor?
Pada Senin,
4 Mei 2020, Ukim Komarudin berbagi pengalamnya dalam belajar menulis gelombang
9 yang di motori oleh Om Jay, dan kali ini di pandu oleh AA Bams.
Ukim
Komarudin menuturkan bahwa menulis
merupakan ekspresi pribadi seseorang. Oleh karena itu, sangat penting memiliki
tempat mencurahkan segala kegelisahan atau apapun bentuknya melalui tulisan. Buang
jauh-jauh rasa khawatir akan kualitas tulisan kita. Jadikan menulis adalah
kebutuhan. jika tidak dilakukan seperti ada sesuatu yang hilang. menulislah dengan
jujur, apa adanya, apa saja.
Mulailah dari latar belakang kita
sebagi guru, menulis terkait pelajaran, beragam kegiatan berupa proposal,
liputan kegiatan yang harus dituliskan di majalah, dan menulis buku harian. Tanpa
kita sadari akhirnya terbiasa menulis.
Ukim
Komarudin menceritakan
pengalamannya dalam menulis sampai di terima di penerbit mayor, ia menuturkan tulisan-tulisan itu mulai dilirik orang-orang
terdekat, dan memberikan ragam komentar bahwa tulisan saya bagus, memiliki
emotif, tulisan yang dapat membuat pembaca larut dalam cerita, bahasa yang
digunakasederhana dan mudah dicerna oleh pembaca bahkan ada yang mengatakan
bahwa sepenggal tulisan saya dapat dijadikan ceramah atau kultum, dan
sebaginya.
Beranjak dari komentar tersebut, saya mencoba
membukukan tulisan-tulisan yang dituangkan dalam buku harian. Tema besarnya,
merupakan pelajaran seorang dewasa (guru) dari anak-anak "cerdas"
yang menjadi siswanya. Judul buku tersebut, "Menghimpun yang
Berserak." Sebuah usaha untuk mengumpulkan segenap mutiara yang berserakan
dalam kehidupan yang sangat bermanfaat bagi saya dan orang lain.
Suatu ketika saya diinterview terkait
dua bagian buku. Pertama, buku bersama yakni buku mata pelajaran. Kedua, buku
pribadi saya, "Menghimpun yang Berserak." Dalam kesempatan interview
itulah saya banyak mendapatkan pengetahuan terkait tips dan trik menerbitkan
buku meskipun bertentangan dengan prinsip menulis kita. Pertama Ketika mulai menulis
perkirakan tulisan kita akan laku di pasaran, kedua
Buatlah nilai tambah pada ulisan kita sehingga
pembaca melirik dan membeli buku kita, ketiga bersedia apabila beberapa hal
terjadi penyesuaian (diganti) yang dilakukan penerbit.
Sebagai penulis pemula saya merasa
kurang nyaman dengan interview itu. Merasa tidak bebas bekspresi, sehingga ada
jarak cukup lama berselang waktu untuk menjernihkan pikiran. Saya menceritakan
permasalahan kepada teman yang sudah menjadi penulis "beneran".
Tanggapnya sungguh membuatku tersadar
walau sangat menyakitkan bahwa pengalaman yang saya dapatkan mestinya disyukuri,
proses menulis yang melibatkan tim agar tulisan tersebut sampai kepada pembaca
minimal memberi manfaat buat orang lain.
Garda depan yang menentukan naskah itu layak diterbitkan atau sebaliknya
merupakan tugas editor. Maka proses "menjadi" memang mengalami banyak
hal. Ada bagian gambar sampul, ilustrasi, photo jika diperlukan, tata letak,
dan lainnya. Semuanya merupakan kerja tim menyukseskan sebuah karya layak
terbit.
Ukim
Komarudin mengikuti
proses selanjutnya, hingga naik cetak, menerima damai dan menandatangi kontrak
kerjasama. Penerbit menerbitkan jumlah yang diterbitkan pada penerbitan pertama
kurang lebih 6 bulan kemudian baru akan mendapat royaltinya.
Setelah buku terbit tantangan berikutnya
adalah mengusahakan buku dapat dinikmati orang lain. Karena saat itu media
sosial belum sedahsyat sekarang, Oleh karenanya buku tersebut terjual pada
kesempatan menjadi pembicara pada kegiatan seminar atau perlatihan.
Demikianlah pengalaman pahit manis
yang dialami Ukim Komarudin sehingga
sukses menjadi penulis mahir karya-karya selalu dinanti penerbit dan di tunggu
plower-plowernya. Sukses selalu menjadi inpirasi bagi penulis pemula. Semangat…
Kesimpulan :
A. Alur
perjalanan tulisan hingga berakhir di distributor
C. Detail Tugas
1. Penulis
•
Menuangkan gagasan atau ide
berupa naskah buku
2. Editor
•
Menyaring naskah,
melengkapi data administrasi & kontrak.
3. Desainer
• Membuat sampul buku yang
sesuai dengan isi buku dan menarik perhatian pembaca
• Berkoordinasi dengan
editor untuk kebutuhan desain seperti templat naskah, foto, infografis, dan
sebaginya.
• Membuat alat promosi
penerbitan untuk buku seperti flyer, brosur, dan lain-lain.
4. Ilustrator
•
Membuat gambar sesuai dengan kebutuhan isi buku
•
Gambar harus bagus dan menarik
5. Layouter
• Menyatukan tulisan dan
gambar dalam halaman buku sehingga enak untuk dibaca.
• Berkoordinasi dengan
editor untuk setiap koreksi dan perubahan-perubahannya
• Menyiapkan segala kebutuhan
berkas-berkas digital yang diperlukan oleh bagian percetakan
D.
Kriteria Naskah
•
Naskah harus merupakan karya asli
•
Belum pernah dipublikasikan penerbit lain
•
Memiliki jalan cerita yang menarik
•
Naskah ditulis dengan rapi (logis dan sistematis)
•
Memiliki peluang pasar yang baik
•
Tidak menimbulkan kontroversi, terutama berhubungan dengan moral dan
agama
•
Tidak merupakan karya plagiat
•
Lengkapi dengan synopsis
•
Sertakan kelebihan dan kekurangan naskah yang Anda miliki dibandingkan
dengan buku-buku bertema serupa yang sudah beredar di pasar.
E. Kondisi Naskah yang Prima
ü
Ide Orisinil, 1Materi dapat dipertanggungjawabkan, bukan plagiat.
ü
Penting & Perlu, Informasi
yang disajikan up to date dan berguna
ü
Tulisan Siap Baca, Komprehensif, alur tulisan baik,
bahasa mudah dipahami target pembaca yang dipilih, EYD sempurna
ü
Lengkap dan Jelas Sudah diketik komputer, dilengkapi print
out, sinopsis, foto/ilustrasi orisinil, dan proposal target pembaca
F. Alasan Naskah Ditolak
Ø
Kurang nilai ekonomisnya
Ø
Materi/Judul tidak sesuai dengan fokus bisnis Penerbit
Ø
Sudah ada buku sejenis di Penerbit
Ø
Penulis tampak kurang menguasai materi
Ø Penulis tampak tidak mampu
menuangkan idenya dengan baik, sekalipun penulis menguasai materi.
Ø Penuhnya kapasitas
produksi Penerbit (masuk dalam penundaan terbit)
G. Sistem Kerja Sama
1. Royalti
Besaran royalti 6-10%, sangat bergantung dari naskah. (materi,
luas pasar, juga kredibilitas penulis). Dibayar
setiap 6 bulan sekali setelah buku terbit
2.
Pembelian Naskah
Naskah juga dimungkinkan untuk dibeli dengan sistem beli putus, dengan
perlakuan khusus.
Catatan:
Penulisan naskah bisa dilakukan secara kelompok.
Komentar
Posting Komentar