Belajar Menulis Bersama Sang Motivator
Buku Guru Belajar Menulis : Para Inspiratir dan Kreator
Part 7. “Mengajar Gaya Motivator”
Kamis 16
April 2020. Belajar menulis online via group WA. Belajar mengajar
ala sang motivator. 7.200 detik bersama Aris Ahmad Jaya malam itu sangat mengesankan. Peserta belajar menulis diajak berpikir,
mencermati dan memposisikan diri dan evaluasi diri. Guru seperti apa kita saat
ini?.
Penulis sempat
terkesima dengan kata-kata sang motivator. Karenanya tulisan ini dimaksudkan
agar pembaca dapat ikut belajar dan merasakannya. Kata-kata sang motivator
telah mendapat sentuhan tangan dari penulis di buku ini. Agar lebih buming di
benak kita. Yuk kita langsung saja ikuti.
7.200
detik terbuai dengan magnet sang motivator bersama Aris Ahmad Jaya seorang
motivator character building dan juga
trainer serta quotes. Momentum saat ini di mana anak-anak kita sedang belajar di rumah, guru pun seharusnya belajar kembali tentang
bagaimana memiliki seni menyampaikan (mengajar).
Memiliki seni untuk
dicintai dirindukan oleh anak didiknya. Sehingga pembelajaran seni kian menjadi
Menarik.Telah lebih dari 10.000 audien
Motivator (MGM). Bagaimana kita menjadi Pribadi yang mampu dan
menyenangkan Pribadi yang dirindukan dan pribadi yang
mampu menginspirasi serta menjadikan
peserta didik mencintai guru. Sebelum mencintai pelajaran yang akan disampaikan.
Menurut Aris Ahmad Jaya berdasarkan niat guru terbagi menjadi dua. Pertama guru betulan. Kebetulan dari awal ingin menjadi seorang pendidik. Ingin mengajar dan menjadi guru betulan. Seorang guru yang diidamkan guru yang memiliki energi untuk mengajar. Energi untuk bertemu dengan siswa. Energi untuk melakukan keilmuan kepada anak didiknya. Guru betulan adalah guru yang diidamkan.
mampu menginspirasi serta menjadikan
peserta didik mencintai guru. Sebelum mencintai pelajaran yang akan disampaikan.
Menurut Aris Ahmad Jaya berdasarkan niat guru terbagi menjadi dua. Pertama guru betulan. Kebetulan dari awal ingin menjadi seorang pendidik. Ingin mengajar dan menjadi guru betulan. Seorang guru yang diidamkan guru yang memiliki energi untuk mengajar. Energi untuk bertemu dengan siswa. Energi untuk melakukan keilmuan kepada anak didiknya. Guru betulan adalah guru yang diidamkan.
Kedua
guru kebetulan. Sebagian guru adalah guru kebetulan. Kebetulan ada lowongan
menjadi pengajar. Maka jadilah guru. Kebetulan lulus dari universitas dan
sembari menunggu pekerjaan. Melamar menjadi guru dan kebetulan diterima.
Kebetulan ada yayasan orang tua yang butuh guru, butuh pengelolaanya. Sehingga
mau tidak mau harus melanjutkan impian orang tua. Akhirnya menjadi guru dan
pendidik di yayasan itu.
Apakah guru kebetulan itu salah. Salah kalau kebetulannya
terus-menerus dan tidak mau belajar. Namun ada kalanya guru kebetulan akan
menjadi guru betulan. Kalau mau belajar, mengerti bahwa ini bagian dari sebuah
proses yang harus dihadapi. Guru kebetulan bisa menjadi guru yang mencintai
dicintai. Yaitu guru yang mengalami kegiatan belajar mengajar dengan
sungguh-sungguh. Karena ia menyadari bahwa ini bagian dari sebuah proses harus
dijalankan.
Guru betulan atau kebetulan tidak jadi masalah, yang jadi
masalah adalah ketika kita tidak mau menerima profesi kita sebagai seorang
guru. Ketika kita menerima profesi ada ini sebagai bagian dari sebuah pilihan
mulia. Mau memberi pembelajaran dengan cara yang baik dan menyenangkan,
menginspirasi anak didik.
Mencintai ilmu yang akan kita sampaikan, guru betulan maupun
guru kebetulan buahnya akan manis manakala dia adalah guru yang mencintai
profesinya.
Apa artinya guru betulan namun tidak mau belajar, menyampaikan
asal-asalan dan menyesali pilihan hidupnya. Guru yang mencintai profesinya akan
menginvestasikan waktu untuk belajar.
Menurutnya berdasarkan kerja ada tiga tipe guru. Pertama tipe guru nyasar. Adalah guru
yang tidak punya tujuan. Tidak punya arah. Guru yang menyesatkan. Mengapa siswa
bisa membenci pembelajaran. Karena guru nyasar tidak berenergi. Sehingga
membenci apapun yang disampaikan. Guru tipe ini kehadirannya membuat anak didik
jenuh dan membosankan.
Sebaiknya guru tipe ini segera menyadari. Kalau memang tidak
dapat menjadi seorang guru yang baik. Lebih baik mengundurkan diri dari pada
banyak korban korban yang tidak menyukai pelajaran apapun yang disampaikan.
Kedua tipe
guru bayar, guru yang energinya
tergantung dengan finansial, bekerja karena ada gaji. Ada urusan finansial
kebutuhan pribadinya. Guru seperti ini
adalah guru yang tidak konsisten. Ketika gajian tiba atau uang sertifikasi
dibayarkan, Maka terlihat sangat bersemangat, wajah cerah, antusias. Begitupun
sebaliknya jika berada di penghunjung bulan. Menyedihkan lagi, ia merasa pekerjaan
ini bukanlah pekerjaan yang menjanjikan. Tidak menghasilkan kebutuhannya
terpenuhi.
Guru bayar sebaiknya introfeksi diri. Banyak murid yang pada
dasarnya harus yang mendapatkan inspirasi keilmuan. Tapi mendapatkan guru yang on off. Kadang semangat kadang tidak.
Kadang bagus kadang tidak. Menjadikan murid tidak mendapatkan figur yang benar
mampu menginspirasinya.
Ketiga tipe
guru sadar. Tipe guru yang kehadirannya. Menjadikan murid-murid mencintai
dirinya. Mencintai pelajarannya dan mencintai keperilakunya. Apapun yang keluar
dari mulut guru sadar adalah kata-kata yang mampu menyadarkan pembelajaran.
Keilmuan menjadi mengasyikkan dan menyenangkan. Kehadiran guru ini dinantikan,
kepergiannya dirindukan.
Mengajar gaya motivator adalah sebuah teknik. Bagaimana anda
mampu menjadi seorang pendidik. Menjadi seorang guru yang sadar. Menyadari
sepenuhnya bahwa profesi ini adalah profesi yang mulia. Memahami keilmuan yang
baik dan benar.
Dapat mengatasi permasalahan-permasalahan sesuai dengan
zamannya. Menyadari suatu hari nanti
ketika dia meninggal. Maka murid-murid inilah yang akan menjadi amal jariyah
ilmu yang ditinggalkan. Menjadi inspirasi bagi orang setelahnya. Sadar
sepenuhnya bahwa ia adalah magnet bagi kecintaan siswa-siswinya terhadap ilmu
yang dia bawa. Senantiasa datang menyenangkan pulang dirindukan. Menarik dan
menyenangkan dari detik pertama sampai ke detik akhir bunyi bel pulang.
Bagaimana peran seorang guru yang sesunguhnya ?. Ada empat peran
guru yang yang tidak diperankan dengan utuh oleh guru itu sendiri. Yaitu
mengajar, mendidik, menginspirasi
dan menggerakkan.
Peran
pertama mengajar adalah aktivitas memindahkan keilmuan. Memindahkan
kurikulum tugasnya hanya sekedar mengajar. Tipe guru demikian akan kalah dengan metode dan pola-pola hari ini.
Belajar dari youtube bahkan sekarang sudah ada kelas online yang memungkinkan siswa bisa belajar keilmuan tanpa
kehadiran guru.
Peran
kedua mendidik adalah seorang guru yang menjadi idola. Menjadi
teladan sebagaimana kata “guru” terdiri
dari kata “digugu” dan “ditiru”. Peran mendidik selain memindahkan ilmu
pengetahuan juga berperan memasukkan nilai-nilai atau norma-norma. Baik yang
bisa dijalankan oleh anak didik kita dalam keseharian seperti kedisiplinan,
kejujuran, bisa dipercaya berbagi, bekerja sama, berkomunikasi dan menolong
atau membantu. Pola-pola mendidik bisa masuk lewat pembelajaran apapun.
Guru matematika bisa mengajarkan tentang kejujuran,
kedisiplinan. Guru IPA bisa mengajarkan
bagaimana mereka bersyukur, mampu berinteraksi bertanggungjawab. Begitupun
dengan guru mata pelajaran lainya.
Peran
ketiga menginspirasi. Guru yang
mampu mendidik adalah guru yang menginspirasi. Siswa akan menjadikan kita
bagian dari sejarah mereka. Bukan hanya bagian dari pelengkap cerita. Karena
kita adalah sosok yang menginspirasi. Mampu menunjukkan keteladanan.
Menunjukkan bahwa kita dengan sepenuh hati mendidik. Maka kita adalah inspirator dan motivator
bagi mereka. Pada akhirnya kita mampu menggerakan mereka.
Peran
kempat adalah menggerakkan. Kita mampu menggerakkan siswa. Dengan
dijadikannya kita sebagai inspirator dan motivator bagi mereka. Maka dengan
mudah mereka untuk mengerjakan sarankan kita.
Menjalankan apa yang kita harapkan.
Dengan demikian guru yang hebat adalah guru yang tidak sekedar
mengajar tapi juga mampu mendidik, menginspirasi dan menggerakkan.
Sampilah kita pada mengajar gaya motivator (MGM). Ada 5 tips mengajar gaya motivator yang akan kita
pelajari mudah-mudahan mampu merubah cara berpikir serta pola perilaku anda
dalam mengajar anak murid Anda langkah-langkah ini adalah langkah yang telah
dibuktikan dan dipraktekkan oleh ribuan Clan
kami di seluruh Indonesia 5 langkah sederhana. Ketika setiap guru
mempraktekannya. Maka ada sebuah nuansa yang berbeda yang akan dirasakan oleh
anak didik.
Langkah yang pertama adalah jadilah guru menyenangkan dan
menarik. Bagaimana menarik ?. Bagaimana
menyenangkan?. Menarik dimulai dari apa yang terlihat. Menyenangkan dimulai
dari itu apa yang terasa. Ketika pandangan pertama murid sudah suka dengan anda.
Tatapan pertama murid sudah nyaman dengan anda. Maka anda sudah mulai masuk ke
daya tarik.
Untuk menjadi guru menyenangkan lakukan persiapkan diri anda
dengan latihan sebanyak mungkin. Menjadi pribadi yang menarik. Contohnya dari
sisi penampilan. Anda adalah seseorang yang memang mempersiapkan penampilan
terbaik. Karena anda adalah sosok yang menarik, Bukan sekedar ketika di dalam
ruangan kelas atau di luar ruangan.
Anda harus mampu menunjukkan bahwa diri anda benar-benar layak
untuk diizin. Anda perlu tahu izinkan adalah ketika murid anda mengizinkan
dirinya. Memperhatikan bukan sekedar melihat. Mendengarkan bukan sekedar
mendengar.
Jadi anda harus mampu menjadi pribadi yang layak untuk
diperhatikan dan layak untuk didengarkan. Jadi untuk menjadi pribadi yang
menarik adalah memiliki daya tarik, layak untuk izinkan.
Dalam pikiran siswa ada dua pintu pintu. Pertama adalah pintu
mengizinkan pintu yang kedua adalah tidak mengizinkan.
Memahami makna pikiran mengizinkan dan pikiran tidak mengizinkan
terbuka. Manakala siswa-siswi mengizinkan kita. Berarti mereka senang, nyaman
belajar, dengan kata lain pintu terbuka untuk kita.
Sedangkan pikiran tidak mengizinkan adalah pintu tertutup. Di
mana mereka tidak suka dengan pembelajaran. Tidak menyukai kita. Intinya adalah
menolak.
Supaya mengizinkan terbuka untuk kita. Yang tertutup kemudian
terbuka juga untuk kita, Maka lakukanlah triknya. Triknya adalah sebelum mereka
menerima pelajaran, maka kita harus menerima mereka terlebih dahulu. Sehingga
mereka mau serta mampu menerima kita sebaliknya.
Untuk itu kita harus menjadi pribadi yang benar-benar
menyenangkan. Cirinya mampu untuk memahami bahwa mereka adalah orang yang
berbeda dengan kita. Kemampuan menempatkan posisi ketika mengajar anak TK. Maka berperilaku sebagaimana anak TK
berperilaku. Begitupun ketika kita berhadapan dengan siswa SD, SMP bahkan SMA.
Jangan paksa mereka untuk mengerti kita. Tapi kitalah yang harus
mampu mengerti mereka. Mengubah dari ingin dihargai menjadi menghargai. Ingin
dilayani menjadi melayani. Menjadi pribadi yang menyenangkan. Sebab seseorang
lebih menyukai sesuatu yang menyenangkan. Walau tidak sebegitu penting. Sesuatu
yang menarik lebih diterima oleh mereka, yang penting menarik terlebih dahulu.
Guru Indonesia jadilah pribadi yang menyenangkan. Sehingga
benar-benar diterima, diizinkan dan pikiran mereka untuk kita. Dengan demikian kita telah berhasil melakukan
langkah menjadi pribadi yang menyenangkan pintu terbuka untuk kita.
Langkah kedua agar
pintu terbuka untuk guru. Mereka memperhatikan dan mendengarkan, menyukai
apapun yang penjelasan guru. Lakukan simulasi-simulasi sederhana. Sebelum
pembelajaran dimulai, mainkan game sederhana, permainan tebak-tebakan, atau apa
saja yang bisa anda lakukan.
Untuk menarik perhatian anak didik. Permainan dapat dicari dari
youtube, internet, hasil mengikuti training-training atau buku-buku game
lainnya.
Dalam vedio kami, sebagai contoh sederhana ketika kami
memberikan materi training pada siswa-siswi. Sebelum pembelajaran dimulai. Yang
penting mudah dimahami dan diakukan atau Amati Tiru Modifikasi (ATM).
Contoh siswa telah membuka pintu mengizinkan untuk kita masuk.
Jadilah peribadi yang dapat menyimpan semua persoalan peribadi dan keluarga
kita. Ketika berada di depan siswa atau berada di ruang kelas. Seandainya tidak
dapat di sembunyikan. Setidaknya berilah tau sisiwa bahwa kita mempunyai
problem pribadi. Tapi itu tidak akan menggangu pembelajaran yang sedang
berlangsung.
Pastikan ketika gerak tubuh dan raut muka kita dalam kondisi
nyaman, setidaknya tebarkan senyum yang muncul dari hati untuk beberapa waktu
dan memandang satu persatu siswa kita.
Lalu sapalah mereka dengan gaya salam yang berbeda-beda ketika
masuk kelas. Jika biasanya salam dengan kalimat “Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh”. Ganti dengan “semoga siswa yang menjawab salam saya menjadi siswa
yang cerdas” atau “semoga yang menjawab salam saya mendapatkan
nilai baik dan naik kelas dengan raport yang memuaskan” atau “semoga yang
menjawab salam saya menjadi manusia yang berguna bermanfaat bagi agama bagi
negerinya dan juga bagi keluarganya”.
Kemudian dapat ditambahkan sapaan dengan mengatakan “bahagia
bertemu dengan kelas ini atau kita bilang dari sekian banyak kelas yang saya
ajar, hanya kelas ini yang membuat saya semangat atau kita bilang saya bangga
menjadi guru kalian”.
Langkah ketiga ketika siswa membuka pintunya, mengizinkan kita
yang harus dilakukan adalah apresiasi prosesnya. Jangan memberikan apresiasi
siswa-siswi menunggu ketika kenaikan kelas, saat menjadi juara nasional. Tetapi
berikan apresiasi ada penghargaan diprosesnya. Yang luar biasa secara personal
atau apresiasi secara masal. Ketika kita mudah mengapresiasi. Maka sesungguhnya
kita mudah diterima. Contoh sederhana ketika ada murid datang tepat waktu.
Cukup berkata kepada murid itu “si..orangnya disiplin”.
Contoh yang lain ada seorang ketua kelas yang rela mengabdikan
dirinya memimpin teman-temannya. Tanpa gaji tanpa bayar tanpa sertifikat. Itu
ketua kelas, ketua panitia, ketua ekskul macam-macam personal. Kita tinggal
mengaktakan “kamu calon masa depan, karena kamu punya jiwa kepemimpinan. Suatu
hari nanti kamu jadi orang sukses". Karena kamu mau memuji membuat ia
bangga dengan kita atau ‘”Ibu bangga dengan kamu seperti ini”. Akan menjadikan
murid respect kepada kita. Mereka akan membela kita, berjuang bersama
kita.
Secara masal contohnya “saya suka, kalian itu orangnya kompak,
keren…. Saya bangga jadi wali kelas kalian. Keren... kalian adalah salah satu
kelas yang menjadi favorit bagi saya.” Atau “terus terang saja senang mengajar
kalian-kalian berproses. Walaupun pernah remedial kalian tetap berjuang.
Sehingga hari ini kalian semua sudah dinyatakan tuntas, keren…keren…saya
bersyukur menjadi guru kalian”.
Agar siswa membuka pintunya untuk kita. Gunakan bahasa kebaikan
yang tempat artinya apresiasi prosesnya sesegera mungkin.
Langkah yang keempat adalah langkah yang hebat. Temukan
kelebihan siswa dan berinovasi. Melalui titik lebih yang mereka punya. Masuklah
melalui nilai tambah.
Einstein
pernah berkata kalau kita memaksa seekor burung untuk berenang. Monyet untuk
terbang. Kita akan melihat kebodohan. Kebodohan dari hewan tersebut. Sama
halnya seorang guru yang hebat. Seorang guru yang memberikan
kesempatan-kesempatan muridnya untuk unggul. Melalui nilai unggul yang mereka
miliki. Maka keunggulan-keunggulan yang lain akan mengikutinya.
Hal ini penting karena kita harus mengetahui bakat dan minat
peserta didik dengan baik. Terkadang seorang siswa rendah diri. Tidak percaya
diri, diberikan kesempatan (momentum) yang bukan nilai lebihnya. Maka hasil
bahkan nilai akan kurang.
Karena ada murid yang punya kemampuan bahasa yang bagus. Namun
lemah di matematika. Ada pula murid yang hebat di organisasi dan hubungan
interpersonal. Sehingga dia suka aktivitas organisasi dalam kepanitiaan. Namun
lemah dalam hal pelajaran tertentu.
Sebagai seorang guru yang mengetahui bahwa salah satu muridnya
punya kemampuan matematika yang bagus. Maka guru ini akan bisa diterima. Ketika
dia masuk melalui matematika. Ketika kita menemukan seorang murid. Nyanyinya
bagus, kemampuan vokalnya bagus, dia akan menjadi percaya diri untuk
menyanyikan sesuatu sebelum pelajaran dimulai. Kita berikan dia momentum
kemudian kita berikan apresiasi dia di hadapan teman-temannya.
Dengan kata sederhana “bagus… kamu punya kepercayaan diri, kamu
berani tampil di depan umum. Suatu hari nanti kamu akan jadi orang hebat. Namun
juga harus rajin belajar. Karena ketika kamu hebat dan berani tampil serta
pelajaran bagus. Maka ini akan mengantarkanmu menjadi orang sukses”.
Menghadirkan nilai tambah lebih. Mutiara yang ada pada siswa.
Langkah yang kelima dari MGM. Menjadi bagian dari pemain. Bukan
sekedar menjadi penonton. Biarkan mereka menjadi bagian dari sejarah
kehidupannya. Bukan hanya menjadi seorang yang bisa bercerita. Melibatkan
mereka untuk berpendapat, mengemukakan gagasan tentang sesuatu. Maka mereka
akan ikut bertanggung jawab atas ide dan gagasannya. “Seandainya kalian jadi
wali kelas kira-kira apa yang akan kalian lakukan untuk menjadikan kelas ini
menjadi kelas yang hebat ?”.
Berikan kesempatan untuk merubah “apa saja yang akan kalian
rubah jika kalian seorang kepala sekolah?”. Atau “ide-ide kreatif yang akan
kalian keluarkan untuk menjadikan sekolah ini menjadi sekolah yang unggul ?”.
Memberikan kesempatan dan melibatkan mereka, maka mereka akan
mengungkapkan ide gagasan kecerdasan emosi dan hal-hal yang mereka harapkan
selama ini. Kemudian dijalankan. Maka mereka akan menjadi bagian yang
bertanggung jawab atas ide dan gagasan itu. Karena mereka merasa terlibat dalam
proses perwujudan ide dan gagasan tersebut.
Tentunya akan sangat berbeda manakala ide gagasan hanya dari
wali kelas dan kepala sekolah tanpa melibatkan mereka. Sesungguhnya orang-orang
hebat adalah guru yang mampu mewujudkan dan melibatkan muridnya dalam proses
kehebatan masa depannya. Orang-orang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan
menghebatkan orang-orang yang ada di sekitarnya termasuk murid-muridnya.
Dengan demikian kita telah menggerakan siswa.
Menjadikan mereka pemian maka mereka akan bergerak melakukan dan melaksankan
gagagas. Mencipta dan berkarya. Kita sebagai guru cukup menjadi penggerak bagi
meraka. Mengarahkan dan membimbing. Sehingga mereka benar-benar bergerak seusai
dengan karakter yang diharapkan.
Bila seorang guru melakukan MGM.
Akan tercipta proses belajar yang menyenangkan. Selalu dinanti siswa. Pola
pembelajaran akan selalu hidup. Dengan terbukanya pintu anak didik untuk
gurunya. Maka mereka siap untuk menerima ilmu yang kita sampaikan. Selalu dan setiap hari siswa kita terkesima
dan terpukau untuk berbuat dan bertindak. Bersama guru yang menggerakan mereka.
MGM merupakan strategi belajar
alternatif bagi guru. Ketika di depan menjadi contoh. Ketika di belakang
menjadi pendorong dan tak kala di tengah menjadi penggerak. Itulah sejatinya
guru. Suku guru Indonesia.
Aris
Ahmad Jaya adalah quotes yang telah menyadarkan kita guru Indonesia dengan MGM malam itu selama
7.200 detik.
Komentar
Posting Komentar