Senin, 29 Juni 2020

Belajar Menulis Bersama Pimred Majalah Suara Guru PB PGRI


Belajar Menulis Bersama Pimred Majalah Suara Guru PB PGRI
Part 5.  “Menulis Artikel di Majalah Suara Guru“
oleh Andy Muhtadin
                                         
             Selasa, 14  April  2020. Dr.Jejen Musfah. M.A. Pimpinan Redaksi (pimred) Majalah Suara Guru PB PGRI. Berbagi pengalamannya menulis dan mengelola Majalah Suara Guru. Malam itu pukul 19.00-21.00 Wib. Mengajak guru membesarkan dan merawat majalah Suara Guru PB PGRI dengan cara menulis yang produktif. Seperti apa menulis yang produktif?, mari kita ikuti tulisan ini hingga akhir.
Dimulai dengan membahas tentang Opini. Opini intinya gagasan penulis atas kebijakan atau fakta pendidikan yang terjadi. Jangan takut seorang penulis akan kehilangan gagasan atau idenya karena opini tidak akan kehilangan topik.
Jika kita fokus pada dunia pendidikan permasalahan kebijakan dan fakta pendidikan selalu hadir untuk kita sikapi, tetapi tidak semua berhasil menangkap momentum untuk menanggapi hal tersebut. Padahal kita ini guru, dan guru itu adalah praktisi pendidikan. Yang selalu berbuat, bertindak berpikir tentang dunia kita dunia pendidikan.
Banyak informasi dapat dijumpai melalui Majalah Suara Guru PB PGRI, tentunya  milik kita bersama para guru Indonesia. Majalah Suara Guru PB PGRI sudah puluhan tahun bersama guru melalui masa pasang surut, berganti zaman.
Pengelolanya melakukan inovasi dan terobosan-trobosan baru agar majalah ini tetap dapat memberikan pencerahan kepada seluruh guru Indonesia, yang wilayahnya sangat luas dijangkau setidaknya dapat terwakili dalam memberikan informasi. Guru di harapkan dapat berbagai menulis, membaca Majalah Suara Guru PB PGRI sebagai bagian dari kepedulian akan keberlangsungan majalah ini di tengah persaingan media online dan offline saat ini.
Bagi yang konsen menulis, tulisan bisa dimuat di online dan offline. Jika di cetak menghasilkan 5000 eksamplar yang akan dibagikan ke hampir 34 provinsi di Indonesia. Majalah Suara Guru PB PGRI rubriknya beragam mulai dari opini, resensi, sastra, destinasi dan lain-lain.
Untuk menulis opini bisa dikatakan bagus jika gagasannya orisinil bukan plagiat. Dibiasakan membaca opini orang lain agar kita dapat menemukan cara menyampikan gagasan yang baik. Penulisan artikel diberi kebebasan berekspresi dan berkarya.
Sedangkan untuk opini dibatasi maksimal 1000 kata. Baik opini maupun karya sastra batasan dalam berpendapat asalkan tidak mengandung syara’. Tentunya tidak di pungut biayanya alias free dalam pengiriman dan akan dibantu menulis artikel atau opini yang baik.
Artikel yang sudah dimuat baik secara online di website PGRI dan di majalah PB PGRI. Maka artikel tersebut tidak boleh dikirimkan ke media cetak lain. Waktu terbitnya kiriman kita untuk online dalam hitungan jam. Sedangkan majalah 2 bulan sekali terbitnya. Naskah yang sudah diterbitkan dapat dilihat pada web atau dikirim linknya oleh tim.
Persyaratan sebuah artikel agar dapat dinilai dalam Dupak Guru untuk kenaikan pangkat. Jika opini masuk pengabdian, sedangkan artikel ilmiah masuk di jurnal Ilmiah dan mendapatkan nilai sesuai level jurnalnya. Karena Artikel ilmiah bagian dari Riset sama dengan karya tulis Ilmiah (KTI).
Hasil penelitian pendidikan hanya bisa di muat ke jurnal PGRI, tidak dapat masuk di Majalah Suara Guru PB PGRI. Untuk nilai angka kredit bagi penulis yang membutuhkan lampiran artikel yang dimuat di jurnal PGRI akan di bantu pengirimannya ke penulis.
Jadwal entri artikel yang akan dicetak di majalah PGRI tidak di tentukan tinggal kelayakkan publis saja. Untuk diketahui bersama bahwa sampai saat ini, masih kekurangan naskah yang berkualitas dan minimnya naskah yang masuk. Oleh karenaya semua yang dikirm ke redakasi majalah cenderung diterima. Tentunya dengan editing redaktur majalah PGRI sebelum di publikasikan.
Bagi yang berminat menulis tentang ada rubrik sastra, isinya dapat berupa puisi atau cerpenting (cerita pendek tidak penting/cerita pendek humur). Tulisan yang di muat di majalah suara guru PB PGRI, jika keuangan memadai akan diberi reworad.
“Kirimkan  artikel ke redaksi Majalah Suara Guru PB PGRI email : majalah.suaraguru@gmail.com. Cukup dengan menyertakan status dan foto. Tulisannya bisa sesuai rubrik di atas tentunya diutamakan bidang pendidikan, dan isu-isu yang hangat”. Kata pimred Majalah Suara Guru mengajak kita mengrimkan hasil tulis berupa artikel. Sekaligus mengakhiri belajar malam itu.
Peluang besar bagi kita yang belajar menulis. “Rumah” kita, Majalah Suara Guru PB PGRI adalah tempat bagi guru agar produktif menulis. Tentunya dengan persaingan yang sehat. Jumlah guru yang banyak akan melahirkan hasil tulisan yang banyak dan beragam.
Kesempatan ini sebagai motivasi kita, untuk mengukur kualitas tulisan kita.  Layak muat sebagai cerminan tulisan untuk semakin baik. Oleh sebab itu jangan takut ditolak pimred kita. Justeru itu kesempatan kita untuk memperbaiki tulisan kita. Alih-alih bimbingan geratis, tanpa coret-coret seperti mahasiswa bimbingan skripsi.
Bagi penulis tanpa coret itu, lebih berat karena kita sendiri yang harus menemukan letak tulisan kita yang perlu diperbaiki. Seandainya kita perbaiki kembali belum pasti disana letak tertolaknya. Ataukah isunya sudah basi. Maka itu evaluasi diri dalam menulis sangat tinggi. Perbaiki terus tulisan. Agar kita tidak de’o menulis sebelum tulisan terbit. Semangat…
Satu lagi resume tercipta, siap kirim ke Omjay lewat email wijayalabs@gamil.com. Sebagai bukti ikut materi malam itu. Et, di upload pada blog hampir lupa. Ya blog pribadi, arsip dan dokumentasi dilaman muhtadin56562gmail.blogspot.com. Alhamdulilah selesai juga. Silahkan yang mau baca dan ambil gratisss. Komentar boleh, mampir sekedar jalan-jalan juga gratis.





Sabtu, 27 Juni 2020

Belajar Menulis Bersama Guru Penggerak Era 4.0


Belajar Menulis Bersama Guru Penggerak Era 4.0
Part 2.  Meluruskan Niat Menerbitkan Buku

Sadar atau tidak sesungguhnya aktivitas keseharian kita, sebagai besar guru adalah menulis. Mengapa tidak?, karena menulis menjadi bagian dari kerja kita seperti menulis materi yang akan kita sampaikan di depan kelas. Tetapi tulisan itu hanya sampai pada tulisan biasa yang menumpuk di atas meja kita setiap hari, sampai bulan dan tahun terus berganti.
Menyaksikan rekan kita yang menulis buku, terlintas dalam benak pikiran bahwa kita tidak mampu menulis. Kita tidak menyadari di meja kerja bertumpuk materi yang telah kita buat bahkan sudah disampaikan di ruang kelas.
Sikap pesimis ketidak mampuan melahirkan buku dan berkarya mengukung di atas kata tidak sempat tidak ada waktu. Terjebak oleh rasa takut tulisan tidak sebaik dan sebagus karya orang lain.
Pernah mencoba menulis dengan menebak dan menerka buku apa yang akan saya buat. Bimbang dan ragu sekan-akan baru pertama kali menulis. Bertumpuk bahan mengajar di atas meja kerja kita terbaikan begitu saja. Akhirnya menulis menjadi momok yang menakutkan.
Belajar menulis bersama Omjay (Wijaya Kusumah), Sabtu, 11  April  2020. Pukul 19.00-21.00 Wib.  Akan membuka cakrawala berpikir kita cara menulis. Dibimbing langsung oleh Omjay, seorang guru yang rajin menulis dan tulisannya selalu  Ia abadikan di blog pribadinya. Karena alasan itu Ia di beri julukan guru tervaforit  ngeblog” versi Kompasiana.
Kemampuanya menulis diblog tak diragukan lagi. Ia telah membuktikan bahwa apa yang akan terjadi ketika selalu menulis. Kini Ia menjadi blogger dan banyak karyanya buming di dunia maya dan dunia nyata ini. Keliling Indonesia menjadi mentor pelatihan dan sebagainya. Berkat hasil menulis.
Ia dipercaya membuat kelompok menulis bagi guru Indonesia. Menggerakkan guru-guru Indonesia menjalani era 4.0. Melalui PB PGRI melakukan inovasi yang super sekali yaitu mengadakan pelatihan menulis dengan tema belajar menulis via WAG gratis. Membimbing guru-guru menulis hingga mampu menulis buku dengan berbagai macam genre. Sesuai dengan penguasaan dan keahlian masing-masing. Belajar menulis dengan penuh merdeka.
Malam itu belajar menulis pertemuan ke dua di mulai.  Baiknya kita kenal lebih dekat siapa Omjay ini. Mengapa ia di percaya oleh PB PGRI mengelola kelas belajar menulis untuk guru-guru Indonesia?. Apa keistimewaan guru satu ini. Mari kita kenal lebih dekat dengan biodata singkatnya berikut :
Wijaya Kusumah, S.Pd., M.Pd. akrab dipanggil Omjay. Tempat lahir Jakarta, 28 Oktober  1970. Pendidikan S1-Elektro IKIP Jakarta 1994, S2-Teknologi Pendidikan UNJ 2009 dan  Teknologi Pendidikan 2014.  Prestasi Juara I LKT IMTAK (2005),   
    Finalis PLB (2006),    Finalis IT (2007). Finalis LKGDP(2008), Pemenang I Buku Pusbuk (2009), Juara I Blog Pusat Bahasa (2009), Pemakalah Simposium (2010/2011), JUARA II Guraru Acer Award (2011), Guru Paling Ngeblog Kompasiana (2012), Terpavorit III BSM Edu Award 2012. Juara II Lomba Pidato Nasional OJK (2013), Perjaan  GURU TIK SMP Labschool Jakarta. & Dosen STMIK Muh. Jakarta sampai sekarang.
Memasa kuliah di IKIP Jakarta aktif di beberapa organisasi kampus, yaitu Ketua Umum HMJ Teknik Elektro FPTK UNJ, Ketua HMI Komisariat FPTK IKIP JKT, Ketua Musholla ”Al Biruni” FPTK IKIP JKT, Sekretaris Senat Mahasiswa FPTK IKIP JKT, dan Kepala LP2TK IKIP JKT Bid. Software (1994-1996). Pada saat ini menjadi Sekre­taris Alumni Elektro FT-UNJ (2009-2012). Sekretaris FORWACA Pascasarjana UNJ (2009-2010), Lurah Pemenang Sayembara Buku Pengayaan 2009, Koordinator Humas IPTPI Pusat, dan Pembina Redaksi majalah ”Gema” SMP Labschool Jakarta 1998 s.d sekarang.
Motto hidupkejujuran kunci keberhasilan dan kesuksesan”.
E-mail wijayalabs@gmail.com, wijayalabs@yahoo.com, Web-blog : http://www.wijayalabs.com, Blog favoritnya http://wijayalabs.wordpress.com, http://wijayalabs.blogspot.com. http
Agar kita lebih akrab dengan Wijaya Kusumah. Kita panggil Ia sesuai dengan nama gaulnya Omjay”. Pertemuan kedua ini Omjay menyampaikan materi “Meluruskan Niat Menerbitkan Buku”. Hal ini sangat (uregn) penting di sampaikan agar peserta penulis bahkan pembaca sekalian betul-betul fokus menulis dan konsisten. Sehingga melahirkan buku. Menulis bukan hal yang perlu ditakuti, atau sesuatu yang rumit dilakukan. Asalkan kita memiliki niat yang tulus untuk menulis. Maka kata takut dan rumit tidak ada dalam rumus menulis.
Omjay mengatakan bahwa kita harus meluruskan nat mulai dari sekarang dalam menulis agar agar buku kita bisa diterbitkan kegiatan menulis kita mulai dengan membaca bismilah. Agar yang kita cita-citakan berhasil dalam menerbitkan buku. Omjay mengajak kita agar berdoa kepada Allah SWT. Supaya niat kita karena Allah tentunya akan berbuah hidayah dan ridho-Nya.
Pada kesempatan yang sama Omjay mengatakan selain itu dalam kegiatan ini kita tidak semata-mata hanya mengejar sertifikat diklat belajar menulis semata. Tetapi yang benar dalah kita mengejar ilmunya.
Jika niat kita sudah lurus dan tulus maka kewajiban yang harus di jalani peserta gelombang 9 ini adalah menyelesaikan dua buku pertama buku hasil resume da kedua buku bebas yang diinginkan peserta (fiksi dan non fiksi).
Omjay mengharapkan agar seluruh peserta dapat saling bantu berkolaborasi dalam kegiatan ini, sebuah karkater dalam kelompok belajar untuk saling bantu bagi  peserta yang kesulitan menulis dan mengikuti pembelajaran online ini.
Selain itu jika ingin menjadi penulis sebaikanya kita banyak membaca. Karena kurang membaca tulisan kita kurang berkualitas. Selain itu agar peserta sering dan saling kunjungi ke blog peserta lainnya agar dapat menemukan gaya-gaya menulis kita sendiri, sebab setiap orang mempunyai gaya menulis yang berbeda-beda.
Salah satu kunci menulis menurut Omjay, kita harus berusaha tidak copy paste tulisan orang lain agar semua yang kita tulis menghasilkan informasi baru bagi pembaca. Misalkan saat kita menulis buku materi pelajaran, kita membaca berbagai macam buku  pelajaran yang terkait dengan materi yang akan kita tulis kemudin kita meramunya menjadi tulisan yang lebih bermutu dan mencerahkan pembaca.
Menulis tidak hanya di buku saja, tetapi kita bisa menulis diblog agar kita dapat berbagi ilmu dan pengalaman kepada orang banyak.
Demikianlah hasil pertemuan ke 2 dalam belajar menulis gelombang 9 bersama Omjay, sangat menginspirasi, semoga seluruh peserta termasuk peresume dapat terus istiqamah sampai akhir dengan indah, bersama Omjay, wali ketua kelas belajar menulis kita. Semangat, semangat, semoga Allah meridhoi kita. Berkilaulah cahaya diantara lautan sinar yang terang. Aamiin.
  
Omjay mengharapkan agar seluruh peserta dapat saling bantu berkolaborasi dalam kegiatan ini, sebuah karkater dalam kelompok belajar untuk saling bantu bagi  peserta yang kesulitan menulis dan mengikuti pembelajaran online ini.
Selain itu jika ingin menjadi penulis sebaikanya kita banyak membaca. Karena kurang membaca tulisan kita kurang berkualitas. Selain itu agar peserta sering dan saling kunjungi ke blog peserta lainnya agar dapat menemukan gaya-gaya menulis kita sendiri, sebab setiap orang mempunyai gaya menulis yang berbeda-beda.
Salah satu kunci menulis menurut Omjay, kita harus berusaha tidak copy paste tulisan orang lain agar semua yang kita tulis menghasilkan informasi baru bagi pembaca. Misalkan saat kita menulis buku materi pelajaran, kita membaca berbagai macam buku  pelajaran yang terkait dengan materi yang akan kita tulis kemudin kita meramunya menjadi tulisan yang lebih bermutu dan mencerahkan pembaca.
Menulis tidak hanya di buku saja, tetapi kita bisa menulis diblog agar kita dapat berbagi ilmu dan pengalaman kepada orang banyak.
Demikianlah hasil pertemuan ke 2 dalam belajar menulis gelombang 9 bersama Omjay, sangat menginspirasi, semoga seluruh peserta termasuk peresume dapat terus istiqamah sampai akhir dengan indah, bersama Omjay, wali ketua kelas belajar menulis kita. Semangat, semangat, semoga Allah meridhoi kita. Berkilaulah cahaya diantara lautan sinar yang terang. Aamiin.